Peningkatan Produktivitas Sapi Potong Melalui Introduksi Pakan Konsentrat Dengan Bahan Lokal Pada Masyarakat Asli Papua

Productivity Improvement of Beef Cattle through the Introduction of Feed Concentrates to the Local Papuan

Authors

  • Andoyo Supriyantono
  • Deny Anjelius Iyai Papua university
  • Abdul Rahman Ollong

DOI:

https://doi.org/10.46549/igkojei.v1i1.126

Keywords:

Feed concentrate, Iocal material feed, beef cattle

Abstract

ABSTRACT 

Beef cattle is one of the livestock which is considered as a side-business by Papuan. Generally, the farming practice is extensive - they let the cattle graze freely in palm plantations or just tie them down around the house. In the last seven years, more Papuan were keeping beef cattle since the government introduced beef cattle to act as a dowry for weddings to the community. The purposes of this community service program-community empowerment learning (KKN-PPM) were (1) Optimal use of agricultural waste such as tofu waste, rice bran, cocoa peels, cassava along with its by-products as additional feeds of beef cattle; (2) Reduced dependence on an additional feed from factories. KKN-PPM was carried out in Waseki Pop, Prafi District for 67 days. KKN-PPM was commenced from provisioning to students concerning the potential of feeding; the development of feed technology; complete feed and feed concentrate. Local feed materials for making feed concentrate were rice brand (70%), stacks (16%0), the waste product of tofu (11%), salt (2%), and urea (1%). Those compositions have met the requirements of dry matter and crude protein for beef cattle. 30 students from different field studies joined the KKN-PPM program. The workload of each student was calculated based on the effective working time (EWT) which was about 288 EWT. The method of implementing KKN-PPM starts from debriefing students on campus, namely the use of potential feed; feed technology development; complete feed and concentrate. During the implementation in the field, students and their supervisors conducted technical guidance on beef cattle maintenance, concentrate processing techniques, and counseling for cattle breeders. During the KKN-PPM activities, a total of 114.4 kg of concentrate was given to 7 cows.  Sustainability of the program would be reached when the government of West Papua and Manokwari district had the same program for students every year to make feed concentrate for farmers. 

Keywords: Feed concentrate; Local material feed; Beef cattle

 

ABSTRAK 

Sapi merupakan salah satu ternak yang dijadikan usaha sambilan bagi penduduk asli Papua. Pola pemeliharaan sapi pada umumnya dilakukan secara ekstensif yaitu sapi dibiarkan berkeliaran di perkebunan kelapa sawit atau diikat di sekitar rumah.  Tujuh tahun terakhir ini, masyarakat asli Papua banyak mengusahakan sapi potong setelah Bupati Manokwari dengan kesepakatan Lembaga Masyarakat Adat memperkenalkan sapi potong sebagai salah satu bentuk mas kawin. Tujuan dilaksanakan Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) adalah 1. pemanfaatan secara optimal limbah pertanian untuk pakan tambahan sapi potong; 2. Berkurangnya ketergantungan pakan tambahan dari pabrik.  KKN-PPM dilaksanakan selama 67 hari  di Kampung Waseki Pop Distrik Prafi. Kegiatan ini diikuti oleh 30 mahasiswa secara terpadu dari berbagai bidang ilmu.  Volume pekerjaan setiap mahasiswa dihitung berdasarkan Jam Kerja Efektif Mahasiswa yakni sebanyak 288 JKEM. Metode pelaksanaan KKN-PPM dimulai dari pembekalan mahasiswa di kampus yaitu pemanfaatan bahan pakan potensial;  pengembangan teknologi pakan; pakan komplit dan konsentrat.  Dalam pelaksanaan di lapang, mahasiswa bersama-sama dosen pembimbing melakukan bimbingan teknis pemeliharaan sapi potong, teknik membut konsentrat dan penyuluhan kepada peternak sapi.  Konsentrat dibuat dari bahan-bahan lokal setempat yaitu dedak padi (70%), onggok (16), ampas tahu (11%), garam (2%) dan urea (1%).  Dengan formulasi konsentrat seperti tersebut maka kebutuhan bahan kering dan protein kasar sapi potong telah memenuhi standar.  Selama kegiatan KKN-PPM, total konsentrat yang dibuat sebanyak 114,4 kg yang diberikan pada 7 ekor sapi. PEMDA Provinsi Papua Barat dan Kabupaten Manokwari diharapkan mempunyai program yang sama setiap tahunnya untuk mendanai kegiatan pendampingan dalam pembuatan konsentrat pada wilayah-wilayah binaannya. 

Kata kunci: Konsentrat; Bahan lokal; Sapi potong

Downloads

Download data is not yet available.

Author Biographies

Deny Anjelius Iyai, Papua university

Animal Science Department

Abdul Rahman Ollong

Animal Science Department

References

Abutani, S.A, Rahim, S, dan Noverma. 2010. Respon Pemberian “Blok Suplemen” Berbasis Bahan Lokal Terhadap Pertambahan Bobot Sapi Bali. Jurnal Sain Peternakan Indonesia. 5 (1): 65-69
Djawad, Y.A, Jaya, H, Saliruddin dan Supriadi. 2019. Pemberdayaan Siswa SMK Melalui Pelatihan Penerapan Alat Deteksi Banjir Berbasis IOT di Kab. Bulukumba Melalui Program KKN PPM. Jurnal Mekom, 6 (2): 101-107.
Eniza Saleh. 2004. Dasar Pengolahan Susu dan Hasil Ikutan Ternak. Program Studi Produksi Ternak Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara. Sumatera.
Handiwirawan, E dan Tiesnamurti B. 2015. Pertambahan Bobot Badan Sapi Bali dan PO yang Digemukkan Berdasarkan Skor Temperamen. Prosiding Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner 2015: 27-33.
Laryska, N dan Nurhajati, T. 2013. Peningkatan Kadar Lemak Susu Sapi Perah dengan Pemberian Pakan Konsentrat Komersial Dibandingkan dengan Ampas Tahu. AGROVETERINER. 1 (2): 79-87.
Mariyono dan Romjali, E., 2007. Petunjuk teknis teknologi inovasi Pakan murah untuk usaha pembibitan sapi potong. Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan. Jakarta.
Nanda D.D, Purnomoadi, A dan Nuswantara, L.K, 2014. Penampilan Produksi Sapi Bali yang Diberi Pakan Dengan Berbagai Level Pelepah Sawit. Agromedia. 32 (2): 54-63.
Rauf, A, Priyanto, R, dan Dewi P, 2015. Produktivitas Sapi Bali pada Sistem Penggembalaan di Kabupaten Bombana. Jurnal Ilmu Produksi dan Teknologi Hasil Peternakan. 03 (2): 100-105.
Sari, DDK, Astuti, MH dan Asi, LS, 2016. Pengaruh Pakan Tambahan Berupa Ampas Tahu dan Limbah Bioetanol Berbahan Singkong (Manihot utilissima) Terhadap Penampilan Sapi Bali (Bos sondaicus). Buletin Peternakan. 40 (2): 107-112.
Soemarmi, A. Musofie, and N. K. Wardhani. 1985. Effect of sugar cane top on daily weight gain of male Bali cattle. Proc. Seminar the Use of Sugarcane Waste for Animal Feed. Grati. Center Research in Animal Science.
Sutarjo, G.A dan Warkoyo. 2019. KKN PPM Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pengembangan dan Penguatan Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) Air Tawar Desa Sepanjang Kecamatan Gondanglegi Kabupaten Malang. Jurnal Dedikasi. 16: 13-16.
Wayono, D.E dan Hardianto, R. 2004. Pemanfaatan Sumberdaya Pakan Lokal untuk Pengembangan Usaha Sapi Potong. Lokakarya Nasional Sapi Potong. p: 66-76.

Downloads

Published

2020-10-29

How to Cite

Supriyantono, A., Iyai, D. A., & Ollong, A. R. (2020). Peningkatan Produktivitas Sapi Potong Melalui Introduksi Pakan Konsentrat Dengan Bahan Lokal Pada Masyarakat Asli Papua: Productivity Improvement of Beef Cattle through the Introduction of Feed Concentrates to the Local Papuan. IGKOJEI: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 1(1), 21–29. https://doi.org/10.46549/igkojei.v1i1.126

Most read articles by the same author(s)